Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) baru-baru ini memberikan tanggapan terhadap pernyataan kontroversial Deddy Corbuzier yang menyindir siswa-siswa yang mengkritik makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya, Deddy menyebut siswa yang mengeluhkan rasa makanan tersebut dengan sebutan yang tidak pantas, yang memicu reaksi keras dari publik.

Kontroversi yang Muncul

Deddy Corbuzier, dalam video tersebut, mengekspresikan kemarahannya terhadap seorang siswa yang mengatakan bahwa ayam dalam program MBG tidak enak. Ia menyebut, “Kurang enak, kurang enak, kepala elu pea, kurang enak ayamnya.” Deddy juga membandingkan perilaku anak tersebut dengan anaknya sendiri, Azka, yang menurutnya tidak pernah mengeluh tentang makanan yang disajikan. Ia menegaskan bahwa jika Azka mengeluh, ia akan menamparnya, menandakan bahwa ia tidak mentolerir keluhan tentang makanan.

Pernyataan Deddy ini langsung menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk netizen dan politisi. Banyak yang menilai bahwa sikap Deddy terhadap anak-anak tersebut adalah bentuk intimidasi dan kekerasan verbal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang publik figur.

Tanggapan KPAI

Menanggapi pernyataan Deddy, Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, menyatakan bahwa penting bagi pemerintah untuk terus mengawasi dan mengevaluasi program MBG secara berkala. “KPAI tetap meminta pengawasan dan harus ada evaluasi secara berkala, jadi kendala-kendala tentang MBG ini bisa segera diatasi,” ungkap Diyah. Ia menekankan bahwa kritik dari siswa seharusnya dipandang sebagai masukan yang konstruktif untuk perbaikan program, bukan sebagai bentuk ketidakpatuhan.

Diyah juga menyoroti pentingnya mendengarkan suara anak-anak dalam setiap program yang berkaitan dengan mereka. Menurutnya, anak-anak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan kritik, terutama mengenai hal-hal yang berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.

Reaksi Publik

Reaksi publik terhadap pernyataan Deddy Corbuzier sangat beragam. Banyak netizen yang mengecam sikap Deddy dan meminta agar KPAI mengambil tindakan tegas terhadap intimidasi yang dialami siswa tersebut. Politisi dari PDIP, Guntur Romli, juga mengkritik Deddy, menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kekerasan verbal yang tidak patut dilakukan oleh seorang publik figur. Ia mendesak KPAI untuk segera merespons situasi ini dan melindungi anak-anak dari intimidasi.

Kritik terhadap Deddy Corbuzier juga datang dari berbagai kalangan yang menilai bahwa anak-anak berhak untuk memberikan pendapat mereka. Banyak yang berpendapat bahwa sikap Deddy dapat berdampak negatif pada mental anak-anak dan menciptakan suasana yang tidak mendukung bagi mereka untuk menyampaikan pendapat.

Kontroversi yang melibatkan Deddy Corbuzier dan siswa-siswa yang mengkritik makanan dalam program MBG menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap hak anak untuk berbicara. KPAI, sebagai lembaga yang bertugas melindungi anak, menekankan perlunya evaluasi dan pengawasan yang lebih baik terhadap program-program yang berkaitan dengan anak. Deddy Corbuzier, sebagai seorang publik figur, diharapkan dapat lebih bijaksana dalam menyampaikan pendapatnya, terutama ketika berhadapan dengan anak-anak. Dengan mendengarkan suara anak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mendukung bagi generasi mendatang.